MAHULU.nusantaranews.info–Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mahakam Ulu yang semakin dekat, isu dan gesekan antar pendukung pasangan calon semakin menghangat. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para tokoh agama yang menyerukan perdamaian dan kerukunan di tengah meningkatnya tensi politik di wilayah tersebut.
RD. Yoseph Martinus Masriat, Pastor Rekan Paroki Santo Petrus Ujoh Bilang, menyampaikan kekhawatirannya terhadap saling serang antar pendukung yang mulai terlihat di masyarakat.
“Pemilu adalah pesta demokrasi yang seharusnya membawa kedamaian dan kemajuan. Namun, jika diwarnai oleh perselisihan, kita semua yang rugi,” ungkapnya.
Ia mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya umat Katolik di Mahakam Ulu, tetap menjaga persaudaraan.
Sikap yang sama juga disuarakan oleh Muhammad Taufiq, Ketua Pesantren Hidayatullah Mahakam Ulu. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan.
“Islam mengajarkan perdamaian. Pilkada adalah momen penting, tapi jangan sampai merusak persaudaraan kita. Mari kita jaga kerukunan dan menghargai perbedaan,” ucap Taufiq dalam kesempatan yang sama.
Baik RD. Yoseph maupun Muhammad Taufiq menekankan pentingnya sikap bijaksana dalam menyikapi setiap informasi yang beredar. Mereka berharap masyarakat lebih fokus pada program dan visi misi para calon kepala daerah, daripada terlibat dalam konflik antar pendukung.
Pilkada Mahakam Ulu yang akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang menjadi salah satu ajang politik terpanas di Kalimantan Timur. Dengan hanya dua pasangan calon yang bertarung, persaingan semakin ketat, terutama di media sosial yang kerap menjadi ajang saling serang antar simpatisan.
Sejumlah pihak khawatir bahwa tensi politik yang semakin memanas dapat berdampak pada stabilitas keamanan di Mahakam Ulu. Oleh karena itu, tokoh agama terus berupaya meredam situasi dengan mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing provokasi.
Di akhir pernyataannya, RD. Yoseph mengingatkan agar setiap pemeluk agama tetap mengutamakan kasih dan kedamaian dalam setiap langkah politik.
“Siapapun yang terpilih nanti, itu adalah pilihan bersama. Kita harus menghormati proses demokrasi dan mendukung siapapun yang dipercaya memimpin daerah ini,” tutupnya.
Sementara itu, Muhammad Taufiq menegaskan bahwa proses demokrasi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Kita semua punya peran dalam menjaga Pilkada yang damai, adil, dan bermartabat,” imbuhnya.
Dengan semakin mendekatnya hari pemilihan, masyarakat Mahakam Ulu diharapkan bisa menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi demi kemajuan daerah tersebut