SAMARINDA.nusantaranews.info–Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, mengimbau perlunya langkah-langkah preventif yang lebih tegas untuk menangani penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sering meningkat, khususnya selama musim pancaroba.
Menurutnya, dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, upaya penanggulangan penyakit tersebut dapat lebih efektif.
Andi Satya menekankan bahwa lonjakan kasus DBD biasanya terjadi antara bulan November hingga April, periode transisi musim hujan yang disertai dengan fluktuasi cuaca. Waktu ini, menurutnya, menjadi saat yang sangat rawan bagi penyebaran penyakit tersebut.
“Musim pancaroba sangat rentan menjadi pemicu berkembangnya DBD. Perubahan cuaca yang tidak menentu meningkatkan potensi penyebaran virus ini,” ujarnya,rabu (04/12/24).
Untuk itu, Andi Satya menyarankan agar masyarakat rutin melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang berpotensi menampung air, seperti bak mandi, drum, atau wadah-wadah lainnya. Air yang menggenang tersebut menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan penyebab utama DBD.
“Pencegahan DBD harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah. Pengendalian tempat-tempat yang bisa menampung air adalah kunci utama pencegahan,” jelasnya.
Selain itu, Andi Satya juga mengusulkan agar kegiatan fogging atau penyemprotan insektisida dilakukan secara berkala, terutama di daerah-daerah dengan angka kasus DBD yang tinggi. Menurutnya, fogging bisa menjadi salah satu cara efektif untuk membunuh nyamuk dewasa dan mencegah penyebaran penyakit.
“Fogging yang rutin di daerah rawan bisa mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD dengan cepat,” tambahnya.
Politisi dari Partai Golkar ini juga mendukung penuh langkah inovatif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah menjadikan daerah ini sebagai lokasi percobaan vaksinasi DBD. Vaksinasi yang difokuskan pada anak-anak usia sekolah, khususnya yang berusia di bawah 10 tahun, diyakini dapat mengurangi angka penularan dan angka kematian akibat DBD.
“Program vaksinasi ini sangat penting, terutama untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang bisa berbahaya ini. Kami berharap vaksin ini bisa efektif dalam menurunkan angka kejadian DBD di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Andi Satya juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan. Ia mengajak seluruh warga Kaltim untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka, salah satunya dengan menghindari tempat-tempat yang bisa menampung air hujan.
“Peran serta masyarakat sangat krusial dalam pencegahan. Dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaga kebersihan, kita dapat mengurangi risiko penyebaran DBD,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor terkait lainnya, Andi Satya yakin bahwa kasus DBD di Kalimantan Timur bisa dikendalikan.
“Kami berharap dengan adanya vaksinasi, fogging yang rutin, dan kesadaran tinggi dari masyarakat, kasus DBD di Kalimantan Timur dapat terus menurun dan kita bisa melindungi kesehatan warga,” tutupnya.