SAMARINDA.nusantaranews.info – TK ABA 2 Samarinda turut berpartisipasi dalam kegiatan Manasik Haji Cilik yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) se-Kota Samarinda. Acara tersebut berlangsung di Islamic Center Samarinda, Sabtu (12/10/2024), dengan peserta yang mencapai sekitar 1.500 anak dan orang tua.
Manasik Haji Cilik merupakan simulasi pelaksanaan ibadah haji yang diperuntukkan bagi anak-anak, dengan tujuan memberikan pemahaman dini tentang rukun haji.
Meskipun tidak sekompleks haji yang sesungguhnya, kegiatan ini tetap mengikuti prinsip-prinsip dasar ibadah haji, seperti Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf, Sa’i, Tahallul, Mabit di Muzdalifah dan Mina, serta Lempar Jumrah.
Rangkaian Kegiatan Manasik Haji Cilik
Kegiatan dimulai dengan mengenakan pakaian ihram, di mana anak-anak dilatih untuk memulai niat berhaji. Mereka kemudian diarahkan ke area yang disimulasikan sebagai Padang Arafah untuk melaksanakan Wukuf, di mana mereka diajarkan untuk berdoa dan mengingat Allah. Selanjutnya, anak-anak melakukan thawaf mengelilingi replika Ka’bah sebanyak tujuh kali, dilanjutkan dengan Sa’i, berjalan antara replika Bukit Shafa dan Marwah.
Setelah menyelesaikan Sa’i, mereka melakukan tahallul, memotong sebagian kecil rambut sebagai tanda selesainya ibadah haji. Mabit di Muzdalifah dan Mina juga diperkenalkan, di mana anak-anak diminta untuk mengumpulkan batu sebagai persiapan untuk melempar jumrah. Simulasi diakhiri dengan kegiatan melempar jumrah, di mana mereka melempar batu mainan ke arah replika tiang sebagai simbol melawan godaan setan.
Rusmailah, salah satu pengurus IGABA, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman sejak dini tentang ibadah haji dan menumbuhkan karakter disiplin dan sabar pada anak-anak.
“Kegiatan ini mengajarkan anak-anak untuk sabar dan tertib, serta melatih kebersamaan dalam menjalankan ibadah,” terangnya
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dibagi dalam 19 kloter demi kelancaran pelaksanaan.
Kepala TK ABA 2 Samarinda, Linda Anggraini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Milad Aisyiyah Bustanul Athfal dan menjadi acara tahunan yang selalu dinantikan.
“Walaupun momen Dzulhijjah sudah terlewat, manasik haji cilik ini tetap menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dan orang tua,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan niat berhaji sejak dini serta menjadi ajang bagi para peserta belajar disiplin dan kebersamaan.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dan orang tua dapat lebih memahami nilai-nilai ibadah haji dan semoga Allah mengetuk hati mereka untuk bisa berangkat ke Tanah Suci suatu saat nanti,” tutupnya.