SAMARINDA.nusantaranews.info–Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menekankan pentingnya pemerataan pembangunan manusia di seluruh wilayah Kaltim. Iamenilai meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim menunjukkan angka yang tinggi, hal tersebut belum cukup jika tidak diimbangi dengan pemerataan pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
“Tingginya IPM Kaltim perlu diimbangi dengan pemerataan pembangunan manusia di seluruh wilayah Kaltim,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin juga mengungkapkan adanya kontradiksi antara capaian Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) per kapita Kaltim dengan tingkat kemiskinan yang masih cukuptinggi. Meskipun PDRB Kaltim tergolong tinggi, hal tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan penurunan tingkat kemiskinan di daerah ini.
“Terjadi kontradiksi antara capaian tingkat kemiskinan terhadap capaian PDRB Kaltim.
Tingginya PDRB atau PDRB per kapita Kaltim tidak terkorelasi dengan rendahnya tingkat
kemiskinan,” ungkapnya.
Selain itu, Hasanuddin juga menyoroti masalah keterbatasan otoritas DPRD dalam proses perencanaan dan pemantauan pembangunan. Ia menjelaskan bahwa meskipun DPRD Kaltim memiliki otoritas untuk melakukan verifikasi awal, pemantauan, dan rekapitulasi usulan
kegiatan melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), namun hal ini tidak mencakup pemantauan lanjutan terhadap kegiatan yang diusulkan melalui jalur aspirasi DPRD.
“Seharusnya DPRD diberikan otoritas untuk memantau atau melihat perkembangan usulan ini melalui SIPD, meskipun tidak memiliki otoritas untuk memverifikasi ulang,” ujar Hasanuddin.
Menurutnya, pengawasan terhadap usulan bantuan keuangan untuk kabupaten/kota dan bantuan sosial yang ditampung melalui aspirasi DPRD sangat penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pembangunan.
Hasanuddin juga mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan Kaltim harus diukur dengan indikator yang lebih komprehensif. Ia menyebutkan bahwa pembangunan tidak hanya harus berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus mencakup aspek pembangunan
manusia, pengentasan kemiskinan, serta pelestarian lingkungan hidup.
“Keberhasilan pembangunan Kaltim harus diukur dengan indikator yang komprehensif, tidakhanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup aspek pembangunan manusia, pengentasan kemiskinan, dan pelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.
Hasanuddin Mas’ud mengajak seluruh pihak untuk memperhatikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kaltim, agar pembangunan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak saja.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan
berkelanjutan.