Andi Satya Serukan Pemulihan SMAN-10 untuk Perluas Akses Pendidikan di Rapak Dalam

Anggota DPRD Kaltim,Andi Satya Adi Saputra.

SAMARINDA.nusantaranews.info–Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menanggapi keluhan warga Rapak Dalam, Samarinda Seberang, terkait terbatasnya pilihan sekolah negeri di wilayah tersebut. Para orang tua di RT-3 mengungkapkan kesulitan akses pendidikan yang memadai untuk anak-anak mereka.

Warga setempat mengeluhkan bahwa meskipun SMAN 4 Samarinda berada cukup dekat, jumlah sekolah negeri yang terbatas di kawasan tersebut membuat banyak anak kesulitan mendapatkan tempat di sekolah yang diinginkan.

“Meskipun SMAN 4 tidak terlalu jauh, jumlah sekolah negeri yang terbatas di daerah ini membuat anak-anak kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak,” kata Andi Satya, Rabu (20/11/24).

Baca Juga  Hasanuddin Mas'ud: Pemerataan Pembangunan di Kaltim Harus Diutamakan

Menyikapi keluhan tersebut, Andi Satya mengusulkan pemulihan kembali SMA Negeri 10 (SMAN-10) yang pernah ada di Rapak Dalam untuk mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, SMAN-10 dapat memberikan lebih banyak pilihan sekolah bagi siswa di kawasan tersebut.

“Pemerintah harus memikirkan kembali keberadaan SMAN-10 di lokasi semula. Ini adalah solusi yang bisa membantu mengurangi beban sekolah negeri yang sudah penuh,” tegasnya.

Ia juga mengkritik sistem zonasi yang seharusnya mempermudah anak-anak untuk mendapatkan pendidikan di dekat rumah mereka. “Sistem zonasi seharusnya memberikan kemudahan, tetapi kenyataannya justru menyulitkan karena jumlah sekolah negeri yang terbatas,” tambah Andi Satya.

Baca Juga  Adam Minta Pemprov Optimalkan Pengembangan Destinasi Wisata di Kaltim

Selain itu, Andi Satya juga menyoroti pentingnya pemerataan fasilitas pendidikan di Kalimantan Timur agar tidak ada anak yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan hanya karena keterbatasan akses. Ia berharap dengan adanya pemulihan SMAN-10, lebih banyak siswa di Rapak Dalam bisa mendapatkan pendidikan yang lebih terjangkau dan berkualitas.

“Pendidikan harus bisa diakses oleh semua anak, tidak hanya mereka yang berada di kawasan yang sudah memiliki banyak sekolah. Pemulihan SMAN-10 adalah langkah awal untuk memastikan anak-anak di daerah ini mendapatkan kesempatan yang sama,” pungkasnya.

Penulis: Dt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *