SAMARINDA,NUSANTARA NEWS- Pulau Kumala merupakan tempat Wisata dan Icon Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur saat ini kondisinya kurang layak dan terlihat tidak terawat, keadaan ini diungkapkan salah satu pengunjung asal Samarinda Sugianti mengaku kecewa sebagai pengunjung karena Pulau Kumala yang memiliki lahan yang luas serta bangunan yang didalamnya tidak terawat oleh Dinas terkait.
“Saya yang baru pertamakali berkunjung ke Pulau kumala ini sangat kecewa dan tidak berkesan menurut saya keadaannya saat ini sangat parah serta benar-benar tidak layak dan tidak terawat,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menceritakan saat berkunjung dalam rangka kegiatan piknik liburan anak-anak sekolah saat kenaikan kelas bersama rombongan kurang lebih 100 anak dengan Wali Murid dan para Guru sejumlah 200 orang lebih, mengutarakan merasa bingung setibanya ditempat lokasi meski berbuat apa karena fasilitas yang ada tidak bisa digunakan.
“Sangat disayangkan ya keadaan ini, kita aja bingung mengambil tempat foto dimana, tidak ada tempat yang bagus untuk kita berfoto apalagi kita ini mengajak anak-anak untuk liburan Sekolah, tidak ada permainan anak-anak dan sebagainya,” terangnya
Perihal keadaan itu saat dikonfirmasi usai Rapat pembahasan Anggaran Perubahan tahun 2023 di Hotel Mercure Samarinda pada (09/07/2033) Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Komisi II Betaria Magdalena yang membidangi 7 OPD ini akan turut mendorong dan mensuport agar Dinas Pariwisata dapat mengelola kembali tempat Wisata Pulau Kumala yang nantinya dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) .
Menurutnya sangat bisa, tergantung pada dinas terkait dan pemerintah saat ini, tinggal suka dan tidak suka kalau ini memang mau diprioritaskan atau diekspos lagi agar menjadi suatu daya tarik Daerah.
“Itukan anggarannya mesti ada dan pasti bisa tergantung pribadi – pribadi yang menghandel ini, kami komisi II siap mensuport atau mendukung program itu asal nyata dan memang betul menarik, kalau memang anggarannya kurang kami yang menambah kan, kita ini kan pengawasan dan penganggaran itu tugas kami sebagai wakil rakyat,” jelasnya.
Lebih lanjut Betaria Magdalena turut menanggapi mengapa Pulau Kamala itu sepi, hal ini menurutnya di karenakan tidak ada yang fokus merawat, mengelola sehingga tamu atau wisatawan itu berfikir tidak ada suasana yang menarik dilokasi itu.
“Contoh sederhana saja dulu dikelola di zaman Almarhum Syaukani Hasan Rais atau disapa Pak Kaning (Mantan Bupati Kukar ke-9) , Kumala itu terkenal karena mungkin masih awal-awal ya, ” jelasnya.
Kalau Pulau Kumala ini dikelola secara berkelanjutan maka tidak menutup kemungkinan akan kembali menjadi salah satu destinasi yang menarik dikunjungi bagi para wisatawan lokal bahkan wisatawan Mancanegara.
” Sudah cocok banget dan menjadi kunjungan ramai, kalau dirawat terus namum karena sempat mandeg atau terhenti maka sekarang ini yang kita lihat tidak ada perawatan khusus ,sehingga sangat disayangkan Pulau Kumala ini merupakan aset daerah yang mestinya di pelihara dan dijaga, ” imbuhnya.
Apabila pemerintah daerah serius menangani menjadi kan skala priotitas, maka pengajuan untuk perawatan dan pengolaan Pulau Kumala akan mendapat dukungan dari DPRD Kabupaten Kukar.
“Insyaallah bisa dari anggaran perubahan atau murni kedepan, saya support jika dinas Pariwisata manghadelnya dan pastinya saya sangat setuju, saya akan menjadi orang pertama memberi apresiasi agar Dinas Pariwisata dapat kembali mengelola menjadi Objek Wisata lokal dan bisa menambah PAD kita,” pungkasnya.
( Nng)