Serangan Buaya di Pesisir Kaltim Meningkat, DPRD Kaltim Desak Langkah Konkret Pemerintah

Anggota DPRD Kaltim,Subandi.

SAMARINDA.nusantaranews.info – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menyerukan tindakan tegas dari pemerintah dan aparat konservasi dalam menanggulangi meningkatnya serangan buaya di wilayah sungai dan pesisir Kaltim, khususnya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Subandi menegaskan bahwa ancaman ini semakin meresahkan warga yang tinggal di sekitar sungai dan pesisir. Ia meminta pemerintah dan aparat konservasi segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kondisi ini.

“Serangan buaya ini sudah tidak bisa dianggap remeh lagi. Masyarakat kita yang tinggal di sekitar sungai dan pesisir sangat terancam. Beberapa kasus telah menelan korban, baik luka-luka maupun meninggal dunia,” tegas Subandi, pada Kamis (14/11/2024).

Baca Juga  Seno Aji Kunjungi Desa Wisata Budaya Lung Anai Dalam Rangka Serap Aspirasi

Menurut Subandi, tindakan preventif harus segera dilakukan, termasuk peningkatan patroli, pemetaan kawasan rawan serangan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara aman beraktivitas di sekitar habitat buaya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan tim khusus yang siap menangani insiden serangan buaya dengan cepat.

Lebih lanjut, Subandi menyatakan bahwa penanganan yang terintegrasi antara pemerintah daerah, BKSDA, dan masyarakat sangat diperlukan. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas pembangunan di pesisir yang bisa mengganggu ekosistem buaya, seperti reklamasi yang mengakibatkan pergeseran habitat satwa ini. Namun, Subandi mengingatkan bahwa buaya merupakan bagian dari ekosistem yang perlu dijaga.

Baca Juga  Udin Minta Perusahaan Yang Beroperasi di Kota Bontang Tingkatkan Kontribusi CSR Terhadap Pembangunan

“Oleh karena itu, pendekatan penanganan harus mempertimbangkan keselamatan manusia sekaligus kelestarian habitat buaya, agar konflik dapat diminimalisir,” lanjutnya.

Selain itu, Subandi berharap pemerintah dan aparat konservasi dapat melibatkan ahli satwa liar dalam mencari solusi, seperti penggunaan teknologi untuk memantau pergerakan buaya dan menyediakan jalur aman bagi masyarakat.

Terakhir, Subandi mengajak masyarakat Kaltim untuk bersama-sama menjaga keseimbangan alam dan meminimalkan konflik dengan satwa liar. Dengan langkah yang terukur dan berbasis konservasi, diharapkan serangan buaya bisa ditangani lebih efektif demi keselamatan warga.

Penulis: Has

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *