SAMARINDA,nusantaranews.info – Dengan tema “Gendang Mburo Ate Tedeh”, pelantikan pengurus Sadanioga Muda-Mudi Arih Ersada Samarinda periode 2025-2027 dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) Kalimantan Timur berlangsung meriah di Gedung Anggar Folder Air Hitam, Samarinda, Sabtu (08/02/2025).
Ketua HMKI Kaltim, Joni Sinatra Ginting, SE., SH., MH., M.A.P., mengungkapkan bahwa HMKI telah membentuk empat divisi di tingkat kabupaten/kota, yaitu:
-DPC HMKI Samarinda
-DPC HMKI Kutai Kartanegara
-DPC HMKI Kutai Barat
-DPC HMKI Bontang
Menurutnya, pembentukan divisi ini penting karena masyarakat Karo memiliki potensi besar dan banyak yang berkiprah di pemerintahan. Dengan adanya HMKI, komunitas Karo di Kaltim diharapkan lebih aktif dalam pembangunan daerah.
HMKI Terus Berkembang, dari Kaltim hingga Mancanegara
Joni mengungkapkan rencana besar HMKI untuk membentuk kepengurusan di seluruh 10 kabupaten/kota di Kaltim. Bahkan, eksistensi HMKI kini telah berkembang secara internasional, dengan cabang di Australia (Canberra dan Brisbane), Jerman, serta yang segera dibentuk di Afrika Selatan.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat Karo memiliki peran yang luar biasa di berbagai belahan dunia,” ujarnya.
Visi & Misi HMKI: Berkontribusi untuk Pembangunan
Sebagai organisasi yang terus berkembang, HMKI memiliki visi dan misi untuk berafiliasi dengan pemerintah dalam berbagai aspek pembangunan.
“Masyarakat Karo dikenal memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Dengan HMKI, kami ingin semakin aktif berkontribusi, baik melalui pemikiran maupun tenaga,” tegas Joni.
Selain pelantikan HMKI, acara ini juga menjadi momen penting bagi organisasi Sadanioga, yang berfokus pada pelestarian budaya Karo, seperti tari-tarian dan kesenian tradisional.
“Sadanioga berarti ‘satu pemikiran dan satu kata’—ketika sudah sepakat, semuanya lebih mudah. Sementara untuk anak muda, ada Arih Ersada, yang juga bermakna ‘satu kata’. Keduanya bertujuan memperkuat kebersamaan dan pengambilan keputusan secara kolektif,” jelasnya.
Joni mencontohkan, di Kutai Barat, ketua HMKI setempat adalah seorang dokter bedah. Dengan kepemimpinan yang kuat, HMKI di Kubar diharapkan dapat meningkatkan kapasitas komunitas Karo agar lebih berperan dalam pembangunan.
“Selama ini, banyak masyarakat Karo yang berjuang sendiri-sendiri tanpa terlihat. Kini, dengan adanya HMKI, eksistensi mereka semakin nyata, termasuk dalam pemerintahan,” tambahnya.
Namun, Joni menegaskan bahwa HMKI tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan berbagai suku di Kaltim menjadi kunci utama dalam membangun daerah bersama.
“Kami membuka diri kepada semua suku di Kaltim. Ayo kita bangun Samarinda dan Kalimantan Timur bersama-sama,” ajaknya.
Kolaborasi Budaya: HMKI Bersama IKM Padang & Rumah Budaya
Sebagai bentuk sinergi lintas budaya, HMKI juga berkolaborasi dengan IKM Padang dan Rumah Budaya, yang menyediakan fasilitas untuk latihan dan pertemuan komunitas.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” pungkas Joni, menegaskan komitmen masyarakat Karo dalam menjaga harmoni di tanah Kalimantan Timur.