SAMARINDA.NUSANTARA NEWS– Dalam upaya memantik semangat literasi dan mendukung keberagaman budaya lokal, Komunitas Guru Penggerak bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kota Samarinda telah meluncurkan 15 buku berbasis budaya lokal. Peluncuran ini, yang berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda pada Selasa (05/12/2023), menandai langkah positif untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang warisan budaya Indonesia.
Narasumber acara dan Fasilitator diKomunitas Guru Penggerak, Sri Mulyati menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menyajikan karya sastra dari para guru yang berakar pada kekayaan kisah-kisah lokal dan nilai-nilai tradisional. Menurutnya, buku berbasis lokal ini bukan hanya menjadi sumber belajar yang menarik, tetapi juga relevan bagi anak-anak di berbagai daerah.
“Ini adalah langkah untuk menginspirasi minat membaca dan memupuk rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda,” ungkap Sri Mulyati.
Dalam harapannya, Sri Mulyati menginginkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Samarinda dan semua Organisasi Perangkat Daerah terkait, agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Erham Yusuf, menyoroti bahwa buku-buku selain menjadi koleksi perpustakaan yang telah diluncurkan akan didistribusikan ke taman baca dan sekolah-sekolah. Ia berharap bahwa langkah ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih tertarik pada literasi.
“Melalui kegiatan positif ini, kita berharap dapat menciptakan lingkungan literasi yang lebih baik,” ujar Erham Yusuf.
Dalam peluncuran tersebut, selain Narasumber Sri Mulyati, juga dihadirkan Ahmad Syahir, seorang ahli sastra bahasa sebagai Narasumber dirinya menambahkan dimensi keahlian sastra dalam mendukung upaya memperkaya literasi dan keberagaman budaya lokal di Kota Samarinda.
Dengan semangat positif dan dukungan yang diharapkan dari berbagai pihak, kegiatan ini menjadi tonggak penting untuk menciptakan generasi muda yang mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia melalui literasi yang kreatif dan berbasis lokal.
(Nng/Bud)