SAMARINDA.nusantaranews info–Perkembangan pesat yang dibawa oleh kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) menimbulkan kekhawatiran terkait tergerusnya budaya lokal, termasuk bahasa daerah.
Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah di tengah arus modernisasi yang datang seiring pembangunan IKN.
Samsun menjelaskan bahwa meskipun banyak potensi pengajaran bahasa daerah melalui para guru di wilayah Kaltim, kendala utama yang dihadapi adalah minimnya dasar pendidikan yang memadai di sekolah-sekolah. Hal ini menyulitkan upaya untuk mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum pendidikan yang lebih luas.
“Keberadaan IKN membawa banyak peluang, namun kita harus waspada terhadap pengaruh budaya luar yang dapat mengancam kelestarian bahasa daerah kita,” ujar Samsun pada Rabu (20/11/24).
Menurutnya, menjaga kekayaan budaya lokal seperti bahasa daerah adalah bagian dari upaya memperkuat identitas masyarakat Kaltim yang unik dan beragam.
Lebih lanjut, Samsun menyatakan bahwa meskipun Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional telah mendapatkan posisi penting, pelestarian bahasa daerah tetap memiliki peranan yang tak kalah penting. Ia menegaskan bahwa keberagaman budaya, termasuk bahasa, harus dipandang sebagai aset yang memperkaya persatuan bangsa.
“Bahasa daerah bukan hanya soal identitas semata, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap kearifan lokal yang telah ada sejak lama. Kita harus memastikan bahwa bahasa daerah tidak terpinggirkan meskipun ada pengaruh budaya baru,” tambah Samsun.
Anggota legislatif ini juga mengajak masyarakat Kaltim untuk lebih menghargai dan mempromosikan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
“Kami berharap pemerintah dan lembaga pendidikan di Kaltim dapat lebih mendukung upaya pengajaran dan pelestarian bahasa daerah agar nilai-nilai budaya lokal tetap hidup dan berkembang di tengah transformasi yang sedang berlangsung,” pungkasnya.