SAMARINDA.nusantaranews.info-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Salehuddin, menyatakan pentingnya dukungan beasiswa yang menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Menurutnya, beasiswa dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi tingginya angka putus sekolah di wilayah tersebut.
Salehuddin berharap program Beasiswa Kukar Idaman dapat memberikan prioritas kepada kecamatan-kecamatan yang memiliki tingkat kemiskinan dan putus sekolah yang tinggi.
“Kemarin saya berharap Beasiswa Kukar Idaman ini menyasar kepada kecamatan-kecamatan yang santer dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, dan juga yang tingkat putus sekolahnya tinggi, supaya kita bisa segera selesaikan ini,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa masalah ekonomi seringkali menjadi penyebab anak-anak di Kukar tidak melanjutkan pendidikan.
“Siapa tahu misalnya yang tidak sekolah itu karena ekonomi, kita bisa support lewat beasiswa,” lanjut Salehuddin, menunjukkan pentingnya bantuan finansial untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu melanjutkan pendidikan mereka.
Selain Beasiswa Kukar Idaman, Salehuddin juga menyoroti pentingnya Beasiswa Kaltim Tuntas yang diharapkan mampu menjawab masalah putus sekolah. Menurutnya, program beasiswa ini harus mengutamakan kategori afirmasi bagi keluarga miskin di daerah-daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi.
“Termasuk misalnya Beasiswa Kaltim Tuntas, itu kita dorong bagaimana itu bisa menjawab dan menyelesaikan persoalan ini. Selama ini kan ada kategorinya, contohnya afirmasi dan lain sebagainya,” kata Salehuddin.
Ia berharap dukungan beasiswa ini bisa menjadi langkah konkret untuk menekan angka putus sekolah di Kukar. “Kategori miskin itu kita fokuskan di kabupaten mana yang memang tingkat putus sekolahnya tinggi, itu kita dorong, kita support,” tambahnya.
Dengan penekanan pada pentingnya beasiswa sebagai solusi, diharapkan pemerintah daerah dapat segera mengalokasikan dukungan yang sesuai, terutama bagi kecamatan-kecamatan di Kukar yang sangat membutuhkan. Hal ini dinilai sebagai langkah penting agar anak-anak di wilayah tersebut dapat mengakses pendidikan yang layak tanpa terbebani oleh faktor ekonomi.