SAMARINDA – Badan Pengembangan Jaringan Internasional (BPJI) Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) melakukan Soft Launching dan Sosialisasi buku Religion Twenty (R20) di Universitas Mulawarman (Unmul) pada Senin (26/06)
Menurut Ketua R20, Ahmad Suaedy bahwa Soft Launching dan Sosialisasi buku R20 dengan metode diskusi ini adalah sebagai upaya publikasi buku R20. Pasalnya, buku ini diambil dari berbagai bagian macam referensi di berbagai majalah, koran dan pandangan pakar di negara luar.
“Pagi hari ini, kita akan launching buku R20 dengan cara, diskusi atau seminar isi buku dari R20, buku ini adalah publikasi atau berbagai tulisan penyambutan terhadap R20, karena itu, Buku ini diambil dari berbagai bagian macam refrensi, di berbagai koran, majalah, dan barbagai bahasa asing,” terangnya
Ahmad Suaedy mengatakan bahwa buku R20 adalah Pengejawantahan terhadap pertemuan agama- agama di seluruh dunia. sebab, pada momentum itu terdapat penyambutan dari berbagai media lalu di kumpulkan menjadi buku, dirinya mengaku sangat senang karena buku R20 tersebut bukan hanya diperuntukkan untuk segelintir masyarakat melainkan seluruh dunia, pemahaman ini sangat penting untuk disampaikan secara bertahap.
“Buku R20 ini bukan hanya untuk dunia tapi ke masyarakat ke akedimisi ke keagama peristiwa itu perlu di pahami secara gradual. Jadi ini adalah salah satu cara agar masyarakat bisa memahami buku R20 ini,” jelasnya.
Pada kegiatan ini, Suaedy mengundang pemateri nasional yaitu Abdul Gaffar Karim selaku Akademisi UGM, Ridwan selaku Akademisi UII dan dipandu oleh moderator Asman Aziz selaku Peneliti sekaligus Akademisi UINSI Samarinda.
Tak hanya itu, ia juga mengundang Dandrem 091/Aji Suyanata Kesuma, Sebab karena adanya ancaman global hal itu dianggap menjadi hal yang penting bagi sebuah keamanan.
“Jadi itukan salah satu dimensi , di bilang tadi bahwa ancaman global salah satunya adalah kemanusiaan, perang dan kekerasan. Dan Indonesia tidak terkecuali menjadi sasaran juga Tentara itu adalah salah satu penjaga keamanan, pertahanan, sehingga tentar perlu juga memahami itu,” paparnya.
Ahmad Suaedy berharap kedepan dengan adanya buku R 20 ini akan menjadi bahan kajian aktivitas akedimisi terutama di sini sehingga menjadi produksi pengetahuan bagi masyarakat bagaimana cara menyelesaikan konflik.
Di sisi lain, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan mengaku bersyukur bahwa pertama kali launching buku R20 digelar di Unmul. Sehingga perihal ini membuat cukup bangga dengan kegiatan ini.
“Launching ini seluruh Indonesia dilaksanakan di Universitas Mulawarman berarti ini merupakan suatu penghargaan oleh Nahdalatul Ulama (NU),” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa buku itu dapat membuka wawasan yang luas dan kedua kalau Islam itu memiliki pemikiran yang mampu menjadi solusi dari setiap persoalan.
“Dari buku ini kita kita bisa simpulkan bahwa Islam merupakan rahmatan Lil alamin kita itulah untuk dunia dan untuk Bangsa kita bahwa ideologi kita adalah Pancasila dan pengakuan dunia itu luar biasa,” ungkapnya lagi.
Ia menambahkan jika Islam itu tidak seperti yang di gemborkan dunia Barat bahwa Islam itu kedamaian dan Islam itu bisa dapat mempersatukan dunia pada akhirnya.
(Nng)