Kaltim  

Makna Ramadan sebagai Latihan Jiwa: Tausiyah Ust. Miswan Thahadi

SAMARINDA.nusantaranews.info– Bulan Ramadan kembali hadir sebagai momentum istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam sebuah tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Miswan Thahadi, Ramadan diingatkan sebagai bulan latihan jiwa, di mana setiap Muslim diajak untuk memperkuat keimanan, menahan hawa nafsu, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

“Ramadan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi lebih dari itu, ia mengajarkan kita untuk melepaskan keterikatan terhadap dunia,” terang Ustadz Miswan Thahadi dalam ceramahnya.

Ia menekankan bahwa puasa adalah bentuk latihan untuk membersihkan jiwa (tazkiyah) dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.

Baca Juga  Puji Siap Kawal Hingga Tuntas Pendistribusian Guru PPPK

Dalam tausiyahnya, ia juga mengutip firman Allah dalam QS. Al-Ankabut ayat 64:

“Sesungguhnya kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya.”

Ayat ini menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara, sementara kehidupan akhirat adalah tujuan utama yang harus dipersiapkan dengan amal dan ketakwaan.

Lebih lanjut, Ustadz Miswan Thahadi menyampaikan hadis Rasulullah ﷺ tentang sifat manusia yang tidak pernah puas dengan dunia, sebagaimana dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

“Manusia selalu ingin lebih, tidak akan puas hingga tanah (kematian) menjadi akhir kehidupannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ramadan menjadi kesempatan untuk melatih diri agar tidak terbuai oleh godaan duniawi dan lebih fokus pada persiapan menuju akhirat.

Baca Juga  Seno Aji: Stabilitas Selama Tahun Politik Harus Dibangun Bersama

Puasa di bulan Ramadan juga menjadi ajang pembentukan karakter, di mana umat Muslim diajak untuk lebih sabar, bersyukur, dan meningkatkan kepedulian sosial.

“Semoga dengan latihan ini, kita menjadi jiwa yang bersih, jiwa yang ridha, dan mendapatkan ridha Allah,” tutupnya, mengutip QS. Al-Fajr ayat 27-30 sebagai doa bagi seluruh umat Muslim yang menjalankan ibadah Ramadan.

Dengan makna yang begitu dalam, Ramadan bukan hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga perjalanan spiritual yang membentuk pribadi lebih baik, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya di akhirat.

Penulis: Nng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *