
SAMARINDA.NUSANTARA NEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Samarinda melaksanakan deteksi dini penyebaran Tuberkolosis (TBC) dengan Skrining Active Case Finding (ACF) bagi 1.087 Warga Binaan, Pemasyarakatan ( WBP), Kamis (07/09/ 2023).
Kalapas Narkotika Samarinda Hidayat menjelaskan diadakannya Skrining ACF TBC ini merupakan program serentak yang dilakukan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, terhadap 206.330 Narapidana.
” Dilaksanakan serentak bagi 206.330 Narapidana/Tahanan/Anak pada 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM,” ucapnya.
Dijelaskannya, Lapas Narkotika Samarinda sendiri telah melaksanakan Skrining dan Rontgen Dada sejak Kamis 31 Agustus – Kamis 7 September 2023. Sebanyak 1.087 warga binaan telah menjalani Skrining ACF.
” Antusiasme para warga binaan sangat terlihat pada kegiatan skrining masif ini. Mereka berbondong-bondong mengantri dalam mendaftar untuk melakukan pemerikasaan dan rongent pada fasilitas Mobile Rontgen yang telah disediakan,” terangnya Hidayat.
Sementara itu Kasi Binadik Lapas Narkotika Samarinda, J. Kasogi Surya Fattah menyampaikan, bilamana dari hasil rotgent terdapat WBP yang terindikasi adanya infeksi TBC maka akan dilanjutkan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler ( TCM).
” Apabila ditemukan warga binaan dengan hasil rongent yang mengindikasikan adanya infeksi TBC. Maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) bekerjasama dengan Labkes Prov Kalimantan timur, RSUD Abd Moeis dan RSUD AW Syahranie sehingga diharapkan dpt ditangani dengan cepat dan tuntas,” jelasnya.
Kalapas Hidayat menambahkan, dengan melakukan deteksi dini penyakit TBC ini, dapat mencegah penularan virus bagi Warga Binaan.
“Skrining ACF TBC ini merupakan salah satu upaya Lapas Narkotika Samarinda dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit TBC khususnya didalam lapas,” tutup Hidayat. ( ez/ M@n)