BANJARBARU.nusantaranews.info – Juwita (23), jurnalis muda Newsway.co.id asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (22/03) di Jalan Gunung Kupang. Kepergiannya yang diduga akibat tindakan kekerasan menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan komunitas pers di Kalimantan Selatan.
Redaktur Newsway, Suroto alias Isur, mengenang Juwita sebagai pribadi ceria dan mudah bergaul.
“Dia sangat supel dan profesional dalam bekerja, tetapi dalam hal pribadi, cukup tertutup. Jika berbagi cerita, biasanya hanya dengan sahabat perempuannya,” terang isur di kutip dari media Antara saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Diketahui, Juwita diduga menjadi korban pembunuhan oleh seorang anggota Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan berinisial Kelasi Satu J, yang sebelumnya berdinas di Lanal Banjarmasin.
Jurnalis Muda yang Berdedikasi
Juwita bergabung dengan Newsway.co.id sejak 2022 dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam dunia jurnalistik. Ia telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan dan terdaftar sebagai anggota muda Dewan Pers serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.
Sebagai seorang wartawan, Juwita dikenal memiliki hubungan baik dengan narasumber.
“Banyak yang bertanya kenapa dia jarang liputan. Itu bukti bahwa dia menjalin hubungan sosial yang baik dalam profesinya,” tambah Isur.
Selain bekerja sebagai jurnalis, Juwita juga tengah menyelesaikan studi S1-nya. Dalam enam bulan terakhir, ia lebih banyak berkontribusi sebagai penulis lepas karena fokus pada skripsinya.
“Ketika dia mulai sibuk dengan skripsi, dia sempat meminta izin untuk tidak aktif di lapangan. Kami memahami itu dan membiarkannya bekerja sesuai waktu luang,” ungkap Isur.
Sejak kecil, Juwita bercita-cita menjadi jurnalis berpengaruh seperti Najwa Shihab. Kegigihannya dalam mengejar mimpi membuat keluarga dan teman-temannya bangga.
“Dia punya impian besar di dunia jurnalistik. Keluarganya mengatakan bahwa dia ingin menjadi seperti Najwa Shihab, dan dia benar-benar bekerja keras untuk itu,” tutur Isur.
Duka Mendalam dan Harapan atas Penegakan Hukum
Sebagai bentuk penghormatan, Redaksi Newsway.co.id mengubah tampilan situs mereka menjadi latar hitam sebagai tanda berkabung. “22 Maret menjadi hari duka bagi Newsway. Kami sangat kehilangan Juwita,” ujar Isur dengan nada penuh kesedihan.
Kasus kematian Juwita mendapat perhatian besar dari insan pers di Kalsel. Beberapa wartawan bahkan membentuk tim investigasi independen untuk mengawal kasus ini.
“Kami berharap kasus ini ditangani secara transparan dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Kejahatan terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan,” tegas Isur.
Meninggalnya Juwita menjadi pengingat tentang pentingnya perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Komunitas pers dan masyarakat kini menantikan langkah hukum yang adil dan tegas dalam mengungkap kebenaran atas peristiwa tragis ini.