SAMARINDA.nusantaranews.info– Laskar Mandau Kalimantan Timur sukses menyelenggarakan Turnamen Sumpit Cup Perdana pada 13-16 November 2024 di lingkungan Lamin Adat Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, Samarinda.
Turnamen ini memperebutkan Piala Bergilir Rudy Mas’ud dan diikuti oleh 270 peserta dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.
Acara pembukaan berlangsung meriah, diawali dengan penyambutan Rudy Mas’ud beserta istri melalui tarian adat khas Dayak Pampang. Suasana semakin khidmat ketika seluruh hadirin berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan.
Ketua panitia, Ronal Panjaitan, dalam laporannya menyebutkan jumlah peserta terdiri dari 90 peserta tunggal putra, 50 peserta tunggal putri, 61 tim beregu putra, dan 13 tim beregu putri. Turnamen ini dibagi menjadi dua kategori usia, yakni dewasa dan anak-anak, dengan dua gaya bertanding, berdiri dan jongkok.
Turnamen resmi dibuka oleh Rudy Mas’ud melalui pemukulan gong dan penyumpitan simbolis. Dalam sambutannya, Rudy menegaskan pentingnya pelestarian seni budaya Kalimantan Timur.
” Ini adalah salah satu budaya seni di Kalimatan Timur yang mesti kita jaga dan lestarikan, turnamen ini memperbutkan piala bergilir dan akan di adakan setiap tahun,” ucapnya.
Paglima Besar Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu, Rudolf, memberikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya turnamen ini. Rudolf berharap ajang ini dapat menjadi agenda tahunan dan bahkan menarik partisipasi internasional di masa depan.
” Adil katalino bacuramin kasaruga basengat kajubata, arus arus arus ( salam nasional Dayak, red) saya prof Dr Rudolf SH, MH, M.Si, Phd panglima besar laskar Mandau adat Kalimantan Bersatu Lintas suku lintas agama, mengucapkan selamat atas turnamen piala sumpit memperebutkan piala Rudy Mas’ud,” ucapnya
Ketua Adat Budaya Pampang, Esrom Palan, yang juga merupakan Koordinator Adat dan Budaya Laskar Mandau, menyampaikan rasa bangganya terhadap perhatian Rudy Mas’ud terhadap budaya daerah. Menurutnya, inisiatif seperti ini mampu memperkuat peran generasi muda dalam melestarikan tradisi lokal.
“Perhatian Rudy Mas’ud terhadap budaya daerah adalah wujud nyata kepedulian generasi muda untuk membawa seni budaya kita ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Esrom Palan.
Turnamen Sumpit Cup Perdana ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana memperkenalkan seni budaya Kalimantan Timur kepada generasi muda dan masyarakat luas. Laskar Mandau berharap acara ini dapat menjadi simbol semangat untuk terus melestarikan tradisi dan seni budaya Dayak.
Dengan kesuksesan Turnamen Sumpit Cup tahun ini, harapan besar disematkan agar seni sumpit dan budaya khas Kalimantan Timur semakin dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional.