SAMARINDA.nusantaranews.info – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Fuad Fakhrudin, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan akses pendidikan bagi masyarakat di wilayahnya.
Keprihatinan Fuad terhadap isu pemangkasan anggaran yang berimbas pada program beasiswa di Kaltim membuatnya mengambil sikap tegas, terlebih isu tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelajar yang sangat bergantung pada bantuan pendidikan dari pemerintah.
Dalam pernyataannya, Fuad menyampaikan bahwa pemotongan anggaran yang diduga terjadi di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ini harus mendapat perhatian khusus. Menurutnya, isu ini bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tetapi berkaitan langsung dengan masa depan generasi muda di Kalimantan Timur.
“Akhir-akhir ini ada isu yang mengatakan adanya pemotongan beasiswa. Saya akan terus mengawal untuk memajukan pendidikan,” terang Fuad pada (28/11/2024).
Fuad menekankan bahwa DPRD akan terus memantau setiap perkembangan terkait pemangkasan anggaran ini, demi kepentingan masyarakat Kaltim. Ia menilai bahwa setiap kebijakan anggaran harus transparan dan terukur agar masyarakat tidak dirugikan, terutama dalam sektor pendidikan yang sangat krusial untuk perkembangan daerah.
“Kita akan terus kawal terkait permasalahan yang menyangkut dengan masyarakat Kaltim,” tegas Fuad.
Pemotongan anggaran pada program beasiswa dapat berimplikasi besar bagi siswa dan mahasiswa Kaltim, khususnya mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Dalam situasi seperti ini, dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memastikan para pelajar tersebut dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan finansial.
Fuad juga berharap agar pemerintah daerah memberikan transparansi lebih lanjut terkait isu ini. Menurutnya, informasi yang jelas dan terbuka kepada publik akan mengurangi kebingungan serta kekhawatiran yang mungkin timbul di tengah masyarakat.
“Diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan transparansi lebih lanjut agar tidak ada kebingungan atau kekhawatiran di tengah masyarakat,” ujarnya.
Langkah Fuad ini mencerminkan kepeduliannya yang mendalam terhadap pendidikan di Kalimantan Timur. Baginya, akses pendidikan yang memadai adalah hak dasar yang harus dijamin pemerintah, dan setiap upaya untuk mengurangi anggaran di sektor ini akan berimbas langsung pada kesempatan para pelajar untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi daerahnya.
Sebagai wakil rakyat, Fuad memastikan dirinya akan terus memperjuangkan isu ini hingga tuntas. Ia berjanji akan mempertanyakan kebijakan pemangkasan anggaran tersebut kepada dinas terkait untuk memastikan bahwa hak pendidikan masyarakat Kaltim tidak terabaikan.
Dengan pemantauan yang ketat dari DPRD, Fuad berharap dapat mencegah terjadinya kebijakan yang merugikan masyarakat, terutama dalam aspek pendidikan yang ia pandang sebagai investasi jangka panjang bagi kesejahteraan Kaltim.