DHARMASRAYA.nusantaranews.info-Dinamika dan isu Pilkada melawan kotak kosong mencuat di Dharmasraya. Pasalnya, baru satu pasangan yang memenuhi syarat untuk maju sebagai Calon Bupati.
Sementara itu, menyikapi hal ini Abdi Saputra Dewan Pengurus Cabang (DPC) Poros Sahabat Nusantra (POSNU) Dharmasraya Bidang Demokrasi dan Kepemiluan mengatakan isu calon tunggal dalam pilkada kabupaten Dharmasraya saat ini terdapat anomali atau penyimpangan dan kelainan dari Pilkada sebelumnya.
“Menurut saya hal ini tidak sesuai dengan kehendak besar warga Dharmasraya,” kata Abdi Saputra, Senin (19/8/2024).
Terkait potensi pilkada kotak kosong dan selalu disuarakan oleh warga Dharmasraya baik itu di warung kopi mau pun diskusi di dalam group WhatsApp Membangun Dharmasraya dan Menuju BA 1 Dharmasraya.
“Menurut Observasi dan analisis saya di berbagai tempat maupun grup WhatsApp, isu lawan kotak kosong tersebut tidak sesuai dengan kehendak masyarakat, mereka ingin Pilkada lebih dari satu pasangan,” ucapnya.
Abdi mengungkapkan dalam pikirannya bahwa Pilkada ini merupakan pesta rakyat, namun terasa pincang dikarenakan banyaknya rekomendasi partai politik kepada salah satu Calon Bupati.
“Hal ini lah yang membuat saya gelisa sebagai orang yang peduli terhadap demokrasi.” tegasnya.
Abdi menambahkan parpol adalah aktor utama demokrasi. Oleh karena itu, berperanlah sesuai skenario demokrasi yaitu sebagai pembawa pesan dan aspirasi masyarakat. Munculnya calon tunggal tentu tidak baik bagi demokrasi pada tingkat daerah, sebab rakyat hanya dihadapkan pada pilihan untuk memilih atau tidak memilih calon,” ungkapnya.
Seharusnya, menurut Abdi Saputra para tokoh partai politik di Dharmasraya mendorong untuk tidak terjadinya calon tunggal.
Abdi juga menyinggung urusan persoalan legalitas terkait rekomendasi atau pun surat keputusan tentang Calon Bupati atau Kepala Daerah itu memang urusan pengurus pusat partai masing – masing.
Tetapi, hal yang menjadi catatan terpenting adalah mengenai beberapa partai politik tingkat kabupaten Dharmasraya yang membuka penjaringan Bakal Calon Bupati beberapa bulan yang lalu. Banyak dari putra – putri terbaik Dharmasraya yang mengikuti Penjaringan Bakal Calon Bupati yang di buka oleh partai tersebut untuk menjadi kepala daerah.
“Sangat disayangkan penjaringan Bakal Calon Bupati kemarin yang telah dilaksanakan oleh partai politik di tingkat kabupaten. Ini hanya menjadi sia – sia. Untuk apa di buka penjaringan kalau hanya akan menghadirkan calon tunggal,” gerutuk Abdi.
Lalu, Abdi menyatakan esensi dari demokrasi itu banyak pilihan bukan satu pilihan.
“Masyarakat kehilangan pilihan nyata dalam menentukan pemimpin daerah mereka. Hal ini bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi yang mengutamakan kebebasan memilih dan keberagaman pilihan,” pungkasnya.
Untuk itu, Abdi Saputra mengajak organisasi kepemudaan (OKP) di Dharmasraya untuk mendorong tokoh partai politik untuk menyuarakan ke pengurus pusat partai politik untuk tidak terjadinya calon tunggal.
“Untuk itu kita perlu memantau arah perpolitikan Dharmasraya untuk tidak terjadinya calon tunggal. Artinya pemuda harus menggambil peran supaya demokrasi Dharmasraya lebih hidup,” tutupnya.