SAMARINDA.nusantaranews.info–Kasus perundungan di lingkungan sekolah masih menjadi masalah serius yang memengaruhi perkembangan mental dan emosional anak-anak. Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyoroti pentingnya peran orang tua dan pihak sekolah dalam mencegah serta menangani perundungan yang sering terjadi di kalangan pelajar.
Ananda menegaskan bahwa perundungan bukan hanya masalah fisik, tetapi juga dapat mengubah karakter korban dan membuat mereka terjebak dalam perilaku negatif.
“Perundungan sangat berbahaya karena bisa merusak mental anak. Ini bukan hanya masalah individu, tetapi masalah kita bersama. Harus ada perhatian khusus dari sekolah dan orang tua,” ungkap Ananda, Selasa (06/12/2024).
Mengenai solusi yang perlu diterapkan, Ananda mengusulkan pembentukan tim satuan tugas (satgas) di setiap sekolah yang bertugas mengawasi dan mendampingi anak-anak. Tim ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi insiden perundungan.
“Saya rasa akan lebih efektif jika ada tim satgas yang aktif di sekolah. Tim ini bisa berada di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak agar lebih maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Ananda juga menyarankan agar sekolah memberikan edukasi kepada siswa mengenai dampak buruk perundungan serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Ia menambahkan, orang tua pun harus terlibat lebih aktif dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka, baik di rumah maupun di luar sekolah.
“Peran orang tua sangat vital dalam memastikan anak-anak tidak terjerumus dalam perundungan. Kolaborasi antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak,” tegas Ananda.
Dengan perhatian yang lebih dari berbagai pihak, Ananda berharap agar perundungan anak bisa diminimalisir, dan generasi penerus Kaltim dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat dan positif.