SAMARINDA.NUSANTARA NEWS – Akibat tidak memperoleh kejelasan prihal informasi Beasiswa Pendidikan yang diperuntukkan bagi masyarakat, Ketua Komisi II anggota DPRD Provinsi Kaltim Nidya Listiyono, meminta agar Person In Charge ( PIC) atau Penanggung Jawab Beasiswa lebih dapat berkomunikasi atau sebaiknya diganti.
” Komunikasi kan cukup banyak sistem yang kemudian menjadi kendala, tidak bisa di buka link nya, kadang masyarakat tanya kapan pengumumannya dan lain sebagainya,” ucap Nidya usai mengikuti rapat Paripurna ke – 33 di DPRD Kaltim, Rabu (13/9).
Lanjut politisi asal partai pohon beringin ini, manakala ditanya informasi kejelasan beasiswa oleh masyarkat justru bukan memperoleh jawaban malah saling oper pekerjaan.
” Ketika di calling dilempar sana dilempar sini yang kemudian jawabannya menurut saya itu pelayanannya tidak begitu bagus, sehingga mungkin kalau tidak bagus ya diganti saja” ucapnya.
Lebih lanjut, dengan pergantian PIC yang baru diharapkannya lebih baik dan dapat komunikatif, sehingga menjadi jawaban bagi masyarakat yang bertanya prihal beasiswa.
” supaya yang baru lebih fres, membentuk semacam comad center yang ketika orang ada kendala bisa diarahkan,” jelasnya.
Ditambahkankan ketua Badan Musyawarah Nidya Listiyono, Seperti yang di utarakan Anggota DPRD Kaltim Ekti Imanuel saat menyampaikan intrupsi pada rapat Paripurna ke – 33 prihal kondisi sekolah di Kaltim yang keberadaannya tergolong tertinggal, terdepan dan terluar ( 3T).
” Bagaimana yang di sampaikan Pak Ekti , yang terkait tertinggal, terluar, terdalam yang kemudian tidak bisa di jangkau kasian mereka, maksud saya beasiswa ini kan untuk anak – anak kita, memang suka atau tidak, kita harus repot kalau anda tidak mau repot jangan duduk disitu, karena memang urusan begini kan namanya masyarakat luas, maka perlu di bentuk satu tim task force yang memang handling complete, saya tidak tau punya atau tidak kurang mengerti , tapi pada saat saya telpon cuma di jawab coba ini coba itu, agak susah juga kita, seolah olah kita minta beasiswa enggak ini untuk masyarakat Kaltim bukan untuk saya,” ucapnya.
Saat ditanya apakah PIC Beasiswa saat ini harus diganti, Nidya menjawab Jika tidak berkompeten mengapa tidak.
“Artinya di review sanggup nggak , kalau tidak sanggup kita minta pak kadis ya diganti lah, saya kalau dengan pak Kadis pendidikan hubungannya baik sekali, untuk pendidikan kita support semua, cuma kita minta untuk orang – orang yang tidak mensuport ini anda minggir, karena masyarakat Kaltim butuh pelayanan, beasiswa itu kan salah satu pelayanan, ketika ada gangguan sistem, saya yang menelpon saja sulit apalagi masyarakat, Ini yang membuat saya terpancing dan menyampaikan ini dan menjadi perhatian, supaya PIC – PIC dibagian beasiswa ini bener – bener memonitor, di cek sudah benar apa tidak prosesnya,” tutupnya.( M@n)