SAMARINDA, nusantaranews.info — Konsorsium Lembaga- Lembaga Penyelamat Anak Bangsa bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur menggelar sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kantor Kelurahan Pelita, Jalan Kyai Haji Usman Ibrahim, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Rabu (2/7).
Mengangkat tema “Bersinergi dengan Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045, Bumi Etam Kaltim Zero Narkoba,” kegiatan ini diikuti oleh perangkat kelurahan, ketua RT, kader PKK, dasawisma, dan masyarakat setempat. Kelurahan Pelita sendiri saat ini masuk dalam zona merah peredaran narkoba berdasarkan data BNN Kota Samarinda.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur, Dr. Abnan Pancasilawati, S.Ag., M.Ag., yang memaparkan dampak buruk narkoba dari sisi kesehatan, sosial, dan moral. Dalam sesi tersebut, peserta tampak antusias mengikuti materi dan tanya jawab. Para peserta yang berpartisipasi aktif diberikan cinderamata oleh panitia.
Ketua Konsorsium Lembaga Penyelamat Anak Bangsa, Islamidah, menegaskan bahwa program P4GN akan terus diperluas hingga ke sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA di Samarinda dan sekitarnya. Pihaknya telah meminta rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan sosialisasi pasca penerimaan siswa baru.
“Kami ingin kegiatan ini menyasar ke sekolah-sekolah dan kelurahan rawan narkoba seperti Sidomulyo, Samarinda Seberang, Palaran, dan wilayah lainnya. Dukungan Dispora Kaltim sangat penting dalam memperkuat sinergi ini,” ujar Islamidah.
Ia menambahkan bahwa pemberdayaan ibu-ibu menjadi kunci utama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga.
“Ibu adalah role model dalam keluarga. Jika seorang ibu mencintai anak-anaknya, tentu ia akan menjaga dan menjauhkan keluarganya dari narkoba. Bahaya narkoba sangat nyata, bisa berujung di penjara atau bahkan kematian,” tegasnya.
Lurah Pelita, Fahrurrozi, mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi ini mengingat Kelurahan Pelita termasuk dalam wilayah dengan tingkat peredaran narkoba yang cukup tinggi.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat bisa membentengi diri, keluarga, dan lingkungan dari bahaya narkoba. Edukasi ini sangat penting agar kita semua paham dampaknya, baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial,” kata Fahrurrozi.
Menambah kekuatan pesan anti-narkoba, Wakil Ketua Organisasi Gerakan Anti Narkoba (GRANAT), DR. Yanti Sulistio, menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung program P4GN.
“Perang terhadap narkoba tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja. Keluarga adalah benteng utama. Orang tua, terutama ibu, harus memiliki keterampilan parenting yang baik untuk menjaga anak-anak mereka dari jeratan narkoba,” ujar dr. Yanti.
Ia juga menegaskan bahwa narkoba bukan hanya menghancurkan masa depan individu, tetapi juga merusak generasi bangsa.
“Kita harus menciptakan lingkungan yang sehat dan aman agar generasi muda bisa tumbuh tanpa terpengaruh narkoba. Mari bersama kita wujudkan Indonesia Bersinar 2045,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung sukses ini berkat dukungan penuh Dispora Kaltim serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Sosialisasi semacam ini diharapkan terus berlanjut demi mewujudkan Samarinda dan Kalimantan Timur yang bebas dari narkoba.