Lemhannas: Jurnalis Siber Harus Jadi Garda Depan Melawan Hoaks di Era Post-Truth

PALU, SULTENG, nusantaranews.info – Gempuran  hoaks, disinformasi, dan konten manipulatif di ruang digital menjadi tantangan serius di tengah tingginya penetrasi internet di Indonesia. Dalam konteks ini, Gubernur Lemhannas RI, Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si., menekankan bahwa jurnalis media siber harus tampil sebagai motor penggerak literasi digital nasional, khususnya menghadapi era post-truth yang semakin mencemaskan.

Pernyataan itu disampaikan saat Kang Ace—sapaan akrabnya—membuka Musyawarah Nasional (Munas) II DPP Pro Jurnalismedia Siber (PJS) yang digelar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, 13–15 Juli 2025. Acara ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional dan Musyawarah Daerah I DPD PJS Sulteng, dengan tema besar: “Memperkuat Konsolidasi Pers Siber untuk Demokrasi dan Pembangunan Daerah, Menuju PJS sebagai Konstituen Dewan Pers.”

Dalam sambutannya secara daring, Kang Ace menyoroti kondisi komunikasi digital saat ini yang kian terdistorsi oleh opini emosional dan narasi tanpa dasar. “Kita berada dalam fase di mana fakta sering kali dikalahkan oleh persepsi. Inilah wajah era post-truth,” ucapnya.

Baca Juga  Di Balik 560 Hektar Lahan Sawit: Rasap Ungkap Luka dan Harapan Kelompok Petani Busang Dengen

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas menyampaikan bahwa pers siber harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat. Ia mendorong PJS untuk terus memproduksi konten jurnalistik yang mencerahkan publik dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

“Hoaks tidak bisa dilawan hanya dengan klarifikasi. Butuh jurnalisme berkualitas dan beretika yang mampu menavigasi publik menuju informasi yang benar,” tegasnya.

Baca Juga  Dukung Ketahanan Pangan, Mahasiswa Madiun Raih Penghargaan dari Kapolri

Kang Ace juga menyinggung perubahan tatanan global, dari dominasi satu kutub kekuasaan menjadi dunia multipolar yang dinamis. Dalam konteks itu, informasi menjadi komoditas strategis dan media siber memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas sosial-politik nasional.

“Di tengah percaturan global yang kompleks, ketahanan informasi adalah bagian dari ketahanan nasional,” ucapnya.

Munas II PJS turut menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dan Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba, yang akan berbicara dalam seminar nasional pada 15 Juli mendatang.

Forum ini tak hanya menjadi ruang konsolidasi organisasi PJS, tetapi juga momentum refleksi atas peran strategis media siber dalam membentuk ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab